Hizib Jabalkah Benteng Gaib si Jubah Besi

Table of Contents
Hizib Jabalkah Benteng Gaib si Jubah Besi
 Si Benteng Besi

Assalamu’alaikum buat saudara di Testimbahsalim,semoga tubuh sehat, pikiran tenang, dan rejekinya ngalir deras kayak sungai di lereng pegunungan! Amin amin yarobal alamin!

Bayangkan begini !! di tengah malam gelap, suasana genting, musuh bisa datang kapan aja. Tiba-tiba pintu digedor, atau lokasi kita sudah diincar orang jahat. Kalau cuma ngandelin tenaga fisik, seringkali tak cukup. Nah, di sinilah ilmu warisan leluhur berperan, bukan untuk pamer, tapi buat jaga diri!

Namanya: Hizib Jabalkah!! Orang dulu nyebut ini “si Benteng Besi”. Amalan ini bukan main-main. Dipakai untuk menguatkan jasmani, memagari tempat tinggal, bahkan melumpuhkan niat jahat musuh yang udah kelewatan. Bukan hanya untuk menjaga, tapi bisa jadi pembalik keadaan.

Konon, Pangéran Sukemilung pernah mengamalkan ilmu ini. Sosok beliau disegani karena bukan cuma wibawanya, tapi karena punya kekuatan batin yang bikin orang enggan macam-macam. Dalam catatan lisan para sesepuh, Hizib ini ibarat tameng tak terlihat. Kuat menahan serangan, apalagi yang berasal dari senjata tajam atau niat buruk yang tersembunyi.

Kalau diamalkan sungguh-sungguh, bukan hanya tubuh yang terlindungi, tapi juga keberanian dan keteguhan batin kita ikut bangkit. Cocok diamalkan buat saudara yang sering merasa terancam, atau ingin melindungi diri tanpa harus bentrok fisik.

Bagi yang benar-benar menempuh jalan riyadhoh, Hizib Jabalkah ini bukan sekadar bacaan. Ia adalah benteng yang ditegakkan dari dalam. Benteng yang bukan dari batu, bukan dari baja, tapi dari keyakinan yang ditempa lewat lapar, doa, dan kepasrahan total kepada Allah.

Faedahnya bukan main-main.
Siapa yang istiqomah, akan diberi kehormatan. Bukan karena kekayaan. Bukan karena jabatan. Tapi karena Allah sendiri yang menaikkan derajatnya di mata manusia. Ucapannya jadi mustajab. Dihormati tanpa harus angkat suara. Disegani tanpa perlu menunjuk-nunjuk. Wibawanya bukan dari tampang, tapi dari pancaran ruh yang bersih.

Caranya tidak rumit, tapi butuh niat yang serius.

  • Puasa selama 3 hari, tanpa makan sesuatu yang bernyawa atau keluar dari nyawa.
  • Dimulai hari Selasa malam terakhir Jumat.
  • Berbuka dengan air putih saja saat Maghrib.
  • Setelah salat fardhu, bacalah Hizib Jabalkah sebanyak 7 kali.
  • Dan pada tengah malam bacalah sebanyak 41 kali.
  • Setiap kali membaca, sediakan segelas air di hadapanmu.
  • Setelah membaca, hembuskan bacaanmu ke dalam air itu.
  • Gunakan air itu sebagai minuman saat berbuka puasa

Inilah amalan yang bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh, akan jadi benteng yang tak kasat mata. Bukan untuk gagah-gagahan. Tapi untuk menuntaskan kesulitan yang seringkali tak bisa diselesaikan dengan logika semata. Karena pada akhirnya, yang menjaga kita bukan tembok rumah, tapi ridho Allah dan keyakinan dalam hati yang tak goyah.

Dalam amalan ini,sebuah bentuk pembukaan dan penyambungan ruhani melalui niat dan doa. Amalan ini dilakukan untuk memperteguh batin, dan mengalirkan perlindungan dari segala sisi kehidupan. Bukan hanya dari musuh luar, tapi juga dari penyakit hati, kedengkian orang, dan tekanan dunia yang tak kelihatan.

Tata Cara Pengamalan Hizib Jabalkah (penyambungan ruhani):

Al-Fatihah liridho ilahi ta’ala wa syafa’atin nabiyyina Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallama, wa libarokati karomati auliyaillah ta’ala was-sholihin wa ridho walidayna liqodhoi haajatī...

Niat ini ditujukan kepada:

  • Rasulullah SAW.
  • Nabi Khidir AS.
  • Syekh KH Ahmad Zaenuri Rosyid (Kendal).
  • Syekh Maskun Jalil (Banyuwangi).
  • Syekh Mahrus Ali.
  • Syekh Abdul Karim (Lirboyo Kediri)

Dilanjutkan dengan bacaan:

Bismillahirrohamnnirrohiim.
Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.
Ifdhili minal anwaari, faidhotan musyriqi ‘alayya wa ahyi maita qolbi bithoy-thoghot, wa albisanni haibatan wa jalaalah, wa kuffa yada al-‘adaa’i ‘anni bi-gholmahat, wa hjubanni min ‘aduwwi wa zholimi.

Dibaca 7 kali atau 41 kali tergantung waktu dan kebutuhan ruhani.

Manfaatnya?
  • Membangkitkan aura wibawa tanpa perlu bicara banyak.
  • Melindungi dari gangguan lahir dan batin.
  • Menutup celah pengaruh buruk dari orang iri, dzalim, dan makhluk halus.
  • Menyambungkan diri dengan sumber kekuatan spiritual yang suci.
  • Menjadikan hati lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan langkah lebih mantap

Amalan ini sebaiknya dilakukan dalam kondisi suci, setelah shalat fardhu atau tengah malam. Lakukan dengan khusyuk, tenang, dan niat bersih. Bukan untuk adu sakti, bukan untuk pamrih duniawi. Tapi untuk menjaga diri dan keluarga, serta mendekatkan hati pada Yang Maha Melindungi.

Amalan ini bukan buat sembarangan.Tapi buat yang bener-bener ingin menjaga diri dalam kesulitan hidup yang makin hari makin keras. Kalau diamalkan dengan hati yang bersih dan niat yang jelas, insyaAllah, bukan cuma musuh yang menjauh, tapi hidup pun terasa lebih mantap jalannya.

Semoga bisa jadi bekal dan tambahan pemahaman bagi siapa pun yang mencintai ilmu-ilmu warisan leluhur. Jangan pernah remehkan doa. Karena bisa jadi, doa diam-diam kita di tengah malam, lebih tajam dari serangan musuh mana pun.Wabillahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.(mbahsalim).

PROGRAM IJAZAH KITAB ILMU
testimoni mbah salim
testimoni mbah salim
testimoni mbah salim
TESTI EBOOK-ALBUM-DONASI
DOKUMEN PAKET KHUSUS
DOKUMEN PRIBADI
BEST BOOK COLECTION