Aji Suranggala,Pelindung Gaib dari Alam Tak Kasat Mata

Assalamu’alaikum buat saudara di Testimbahsalim,semoga sehat terus, rejekinya ngalir dari segala penjuru, hatinya adem walau hidup makin penuh cobaan. Amin amin yarobal alamin!
Pernah masuk ke tempat wingit? Angker? Atau medan yang terasa berat walau belum satu langkah? Kalau iya, artinya jenengan butuh pelindung yang bukan sembarang pelindung.
Bukan senjata tajam, bukan hanya keberanian. Tapi pelindung yang bisa menyatu dengan batin: Aji Suranggala.
Ilmu ini bukan ilmu main-main. Khasiatnya teruji di tempat paling angker sekalipun. Cocok untuk para penjelajah alam ghaib, pemburu pusaka, pengamal spiritual yang sering masuk ke hutan, goa, petilasan, bahkan rumah tua yang ‘berpenghuni’.
Karena di tempat seperti itu, jin jahat, siluman ganas, bahkan makhluk ghaib penjaga pusaka bisa menyerang tanpa peringatan. Kadang lewat suara, kadang lewat rasa dingin tiba-tiba, atau langsung mimpi buruk berkepanjangan. Kalau nggak kuat pagar batinnya, bisa jebol tanpa sadar.
Nah, Aji Suranggala ini jadi semacam tameng hidup. Ia bekerja bukan cuma di depan mata, tapi juga menjaga dari belakang, atas, bawah, bahkan dari dalam diri sendiri.
Bagi yang suka narik benda pusaka dari tanah wingit, ajian ini wajib dimiliki, karena saat pusaka ditarik, bukan cuma besi tua yang ikut, tapi juga amarah dari penghuninya.
Aji Suranggala ini bukan sekadar ilmu, tapi auranya seperti diselimuti kabut gaib yang kuat. Kalau dipakai untuk menarik pusaka, latihan tenaga dalam, atau bahkan ritual-ritual gaib tertentu, efeknya terasa seperti tubuh dilapisi dinding tak terlihat. Tidak hanya menjaga dari luar, tapi juga memperkuat isi dalam.
Ilmu ini dikenal luas sebagai perisai ghaib. Perisai yang bukan dibuat dari besi, tapi dari doa dan laku tirakat yang mengikat. Sasarannya jelas: makhluk halus yang tidak bisa diajak kompromi. Mulai dari dedemit, banaspati, siluman, sampai jin yang keras kepala semua bisa dijinakkan asalkan ajian ini hidup dalam diri si pengamal.
Masuk ke tempat angker tanpa Aji Suranggala, ibarat masuk ke sarang macan sambil bawa obor. Nyalinya boleh besar, tapi kalau tidak punya pelindung batin, bisa-bisa bukan kita yang keluar, tapi hanya suara kita yang tersisa.
Karena jin, dedemit, dan makhluk gaib lain tidak pernah benar-benar ramah pada manusia.Mereka hidup di alamnya sendiri, dan kalau terganggu meskipun tanpa sengaja,reaksinya bisa sangat berbahaya. Bisa mengganggu fisik, merusak batin, bahkan membuat waras seseorang jadi goyah.
Makanya, aji ini bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk bertindak tenang di medan yang penuh gangguan tak kasat mata.
Meskipun kita tidak punya segudang ilmu tinggi, tidak harus jadi orang sakti dulu baru bisa hadapi dunia gaib. Cukup punya satu pegangan yang bisa diandalkan, salah satunya ya ini: Ilmu Kanuragan Aji Suranggala.
Ilmu ini tidak menuntut syarat berat. Tapi harus dijalani dengan niat sungguh-sungguh dan hati bersih, supaya benar-benar menyatu dalam diri.
Cukup sediakan satu hari khusus, yaitu hari Kamis, untuk menjalani puasa hajat. Puasa ini bukan sembarangan. Laku ini adalah bentuk permohonan tulus pada Tuhan agar dibukakan jalan dan kekuatan untuk menerima ilmu ini.
- Malam harinya, tepat di malam Rabu pukul 12 malam, lakukan mandi besar atau keramas. Ini bukan sekadar membersihkan tubuh, tapi juga menyucikan niat, membersihkan getaran negatif yang mungkin masih menempel di batin.
- Setelah mandi, kerjakan salat hajat 2 rakaat (bagi yang muslim). Setelah setiap rakaat membaca Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca Surat An-Naas sebanyak 10 kali. Bacaan ini bukan sekadar lisan, tapi pembenteng ruh. Karena Suranggala bukan ilmu keras, tapi ilmu penjaga jiwa dari serangan tak kasat mata.Laku ini harus dijalani dengan khusyuk, jangan terburu-buru. Karena ilmu ini akan menyatu lewat kesungguhan, bukan kecepatan. Kalau hatinya jujur dan niatnya tulus, insya Allah pagar ini akan berdiri kokoh di dalam batin.
- Setelah selesai melaksanakan salat hajat dengan khusyuk, lanjutkan dengan membaca doa ajian Suranggala sebanyak 7 kali atau lebih, sesuai kemampuan. Yang penting, bacanya jangan asal-asalan. Harus penuh konsentrasi, sungguh-sungguh, dan diresapi dalam hati. Karena yang diminta bukan sekadar hafalan, tapi getaran batin yang menyatu dengan alam.
- Setelah pembacaan dirasa cukup, tiupkan ke kedua telapak tangan, lalu usapkan ke seluruh tubuh. Mulai dari ubun-ubun sampai ke ujung jari kaki. Ini bukan gerakan simbolis, tapi bagian dari mengalirkan energi doa ke dalam jasad menyatu dari kepala sampai tumit. Supaya pelindungnya bukan cuma di luar, tapi juga menyelimuti dari dalam.
- Setelah itu, berdoalah kepada Allah, Raja Alam Semesta. Minta dengan lembut, minta dengan ikhlas, supaya lelaku ini diberkahi dan membawa manfaat, bukan mudarat.
- Terakhir, makan sahur dengan cara mutih. Hindari segala jenis makanan yang berasal dari hewani: telur, ikan, daging. Mutih ini untuk menjaga kesucian jiwa dan menjernihkan energi tubuh. Karena tubuh yang jernih akan jadi wadah yang baik untuk menampung ilmu tinggi.
Laku ini tidak berat, tapi memang harus dijalani dengan tenang dan niat yang bersih. Kalau hati sudah bulat dan tubuh siap, maka Aji Suranggala akan hidup dalam diri sampean—sebagai pagar gaib yang tak kelihatan, tapi nyata menjaga.
Yang perlu diingat baik-baik : setelah makan sahur, jangan sampai tertidur walau sebentar. Lelaku puasa ini harus dijalani dengan sadar penuh selama 24 jam penuh, dari sahur sampai sahur berikutnya. Setelah itu barulah boleh dibatalkan seperti puasa biasanya.
Setiap selesai salat wajib, usahakan tetap wiridkan doa amalannya. Cukup satu kali saja, tapi konsisten. Karena kekuatan ajian ini justru hidup dari keberlangsungan dzikirnya, bukan banyak-banyakan bacaan.
Jangan lupa juga untuk meniupkan napas ke telapak tangan, lalu usapkan ke sekujur tubuh dari kepala sampai kaki. Ini bukan gerakan magis, tapi simbol mengaktifkan pagar gaib yang sudah ditanam dalam tubuh lewat doa dan niat suci tadi.
Kalau semua lelaku sudah selesai, cukup dirawat tiap hari. Doa Aji Suranggala dibaca 1 kali saja, bebas waktunya asal hati lagi tenang dan tempatnya bersih. Karena ilmu ini tidak butuh ramai, yang penting sambungannya ke langit tetap nyala.
Dan bila suatu saat khasiatnya benar-benar dibutuhkan entah untuk pertahanan diri, atau sedang dalam situasi genting cukup lakukan satu tarikan napas, tahan di bagian pusat perut (solar plexus), sambil konsentrasi membentuk pagar batin. Tak perlu membaca mantranya lagi, karena ilmu ini sudah hidup dalam diri sampean.
Kalau dijaga terus, ilmu ini tidak akan pernah pudar. Malah akan makin nyatu dengan tubuh, jadi seperti tameng tak kasat mata yang selalu siap kapan pun dipanggil.
Setelah semua lelaku selesai,ruh ilmu ini baru benar-benar menyatu. Tapi ingat, ilmu ini bukan buat pamer atau buat nunjukkin kehebatan. Ini buat melindungi diri dari dunia yang tak terlihat, yang kadang lebih berbahaya dari yang kasat mata.
Ilmu ini cocok untuk mereka yang sering masuk tempat wingit, berhadapan dengan pusaka tua, atau jadi perantara saat membantu orang lain. Aji Suranggala bekerja seperti pagar hidup, menjaga dari makhluk yang tak bisa dilawan pakai logika atau otot semata.
Bila satu saat sampean merasa gelombang energi negatif mulai mengganggu, cukup tarik napas dalam-dalam, tahan di pusat perut, dan konsentrasi membangun pagar batin, sambil mengingat ruh bacaan ini:
Dan Berikut Amalan Rahasia Aji Suranggala :
Sun tujuaken ing angkasa butul... Aja sing angkasa butul pinerapet..
Sun tujuaken ing gunung dhungkar... Aja sing gunung ora jengkaro..
Sun tujuaken ing setan karo genderuwo... Padha wedi asih maring aku..
Amalan ini cukup dibaca saat diperlukan, dengan kondisi hati tenang, tubuh bersih, dan niat tulus. Tidak perlu selalu dibaca keras-keras. Kadang cukup dibatin, asalkan ruhnya nyambung dan getarannya hidup.Selamat mencoba, dan semoga manfaatnya bisa sampe ke urat nadi.
Karena sejatinya manusia hidup bukan untuk menaklukkan sesama, tapi untuk saling membantu dan saling menjaga.Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.(mbahsalim).