Aji Pengasihan Griya Agung

Daftar Isi

 

Ilmu Lawas Peninggalan Leluhur

Kadang, urusan hati itu rumit.Suka sama orang, tapi dia cuek.Kita perhatian, dia malah pergi.Bukan karena kita gak layak, tapi mungkin belum pas ilmunya.

Nah, di antara banyak jalan, ada satu amalan lama, yang diwariskan turun-temurun dari leluhur.Namanya Aji Pengasihan Griya Agung.Ilmu ini bukan buat main-main, bukan buat iseng, apalagi buat nyakitin orang. 

Ini ilmu buat ngetuk hati orang yang kita niatkan, dengan cara yang halus, lembut, dan penuh adab.Tapi ingat...Ilmu ini gak bisa jalan kalau kita asal-asalan.Harus siap lahir batin.Kalau saudara pengin mengamalkan, syarat awalnya sederhana:

Tampil rapi.Pakai baju bersih, jangan lusuh. Bukan buat pamer, tapi buat menghormati ilmu.Gunakan wewangian.Seperti orang mau sowan ke sesepuh,biar enak dipandang dan adem dirasa.

Tenangkan diri.Duduk dengan hati lapang. Jangan ada dendam, jangan ada niat jahat.Lalu, bacalah doa dalam hati sebanyak tiga kali:

Doa Aji Pengasihan Griya Agung

(Baca dalam hati, dengan penuh keyakinan)

Bismillāhirrahmānirrahīm.

Kullu amrin dzī bālin lam yubda’ bi bismillāhirrahmānirrahīm,niat insun amatek aji-ajiku Griya Agung sun sebulaken ing pucuk rambuté si… 

[sebut nama orangnya]

luwih branta né si… [sebut lagi] luwih gersah bingung ati né si… [sebut nama yang sama] mugo-mugo asih ing awak sliraku.

Cara Mengamalkannya.

• Baca mantra di atas.Lalu tiupkan ke telapak tangan, pelan, sebanyak tiga kali.
• Bayangkan ada cahaya putih, bersih dan terang, keluar dari mulut kita, mengalir ke telapak tangan.
• Rasakan energinya.Bayangkan cahaya itu berubah jadi semacam gumpalan energi hangat.
• Usapkan ke wajah pelan-pelan.Rasakan seolah wajah kita memancarkan aura yang bikin orang nyaman dan adem lihat kita.

Ilmu ini bukan untuk pamer, apalagi buat maksa orang suka.Tapi buat membuka jalan.Supaya niat baik kita sampai ke hatinya, dengan cara yang halus, bukan dengan paksa.

Semoga amalan ini bermanfaat.Semoga cinta yang kita harapkan, datang dengan ridho-Nya.Karena sejatinya, manusia diciptakan untuk saling menyayangi, bukan saling menyakiti.