Cara Mengamalkan Ajian Selimut Ghaib | Manfaat, Doa, dan Penggunaannya
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Di warung kopi sudut desa, kadang orang lebih banyak mendengar daripada bicara. Dan kadang pula, di antara asap rokok dan gelas kopi hitam yang tinggal setengah, kita bisa dapet ilmu yang gak sembarang orang mau buka.
Malam itu, aku denger cerita soal satu ajian. Bukan ajian sembarangan. Bukan pula yang digembar-gemborkan di internet buat sekadar keren-kerenan. Tapi ajian ini katanya seperti selimut. Tapi bukan selimut biasa. Ini,Selimut Ghaib.
Ajian ini dipercaya bisa jadi benteng. Bukan cuma dari gangguan manusia, tapi dari yang tak kasat mata. Dari sihir, teluh, santet, sampai niat buruk dari makhluk halus yang kadang datang tanpa undangan.
Dan jujur saja, waktu pertama kali denger, aku gak langsung percaya. Tapi rasa penasaranku lebih besar dari rasa ragu. Lalu aku gali, tanya kanan kiri, buka-buka kitab tua, ngelus-ngelus naskah lawas yang baunya udah mirip lumbung padi. Dan benar saja, ternyata ajian ini udah lama dipake oleh para leluhur. Dipake bukan buat gagah-gagahan. Tapi buat bertahan. Buat ngelindungi. Buat jaga diri dan keluarga.
Aku sangat tertarik sama ajian ini karena satu hal: mudah diamalkan. Gak ribet, gak perlu tirakat tujuh hari tujuh malam. Tapi khasiatnya... katanya bisa bikin makhluk halus segan. Santet bisa mental. Dan teluh jadi gak ngefek.
Ajian ini bukan buat gaya-gayaan. Bukan buat jadi “pamer kekuatan”. Tapi buat kamu yang mungkin tiap malam sering ngerasa ada yang ngawasin. Atau buat yang sering dapet gangguan halus, mimpi buruk, atau hawa gak enak di rumah. Mungkin, ini saatnya kamu kenalan sama Ajian Selimut Ghaib.
Tapi satu hal penting: ajian ini bukan buat main-main. Kalau kamu niat, dan hatimu bersih, ajian ini bisa jadi tameng hidupmu, bahkan tanpa kamu sadari.
Ajian ini bukan cuma cerita warung kopi. Dia bekerja dari fajar ke fajar, selama satu hari penuh penuh penjagaan tak terlihat. Dan semua itu bisa diraih dengan langkah-langkah yang jelas. Bukan tebak-tebakan. Bukan pula mimpi.
- Puasa hajat satu hari saja.Tepatkan di hari kelahiranmu menurut penanggalan Jawa (weton). Misalnya kamu lahir Kamis Legi, maka puasa itu dijalankan pas Kamis Legi berikutnya. Gak harus banyak hari. Cukup satu. Tapi sungguh-sungguh.
- Bersih-bersih lahir dan batin.Sebelum memulai, mandi keramas. Bukan sekadar ciprat-ciprat air. Tapi betul-betul niat membersihkan badan dan jiwa. Hindari maksiat, tahan diri dari ucapan dan perbuatan yang bisa ngerusak niatmu sendiri.
- Waktu subuh dan maghrib, baca amalan 7x.Di hari puasa tadi, saat habis sholat subuh dan setelah maghrib, bacalah amalan doanya sebanyak tujuh kali tiap waktu. Jangan buru-buru. Baca pelan, paham, sambil fokus. Anggap kamu sedang mengetuk pintu langit.
- Tiupkan ke telapak tangan, lalu usapkan ke seluruh tubuh.Setelah selesai baca, tiupkan ke dua telapak tangan. Lalu sapukan ke badan, dari wajah sampai kaki. Itulah simbol kamu sedang mengenakan “selimut ghaib” yang sebenarnya.
- Jangan tidur sampai fajar datang.Ini ujian kecil tapi berat. Malam itu, jangan tertidur. Apa pun yang terjadi, tahan sampai ayam jantan pertama berkokok. Karena ajian ini hanya akan sempurna kalau kamu terjaga saat malam dijaga makhluk ghaib.
- Lanjutkan dengan perawatan 40 hari.Setelah malam itu terlewati, lanjutkan dengan membaca amalan itu cukup satu kali saja setiap subuh dan maghrib. Lakukan selama 40 hari berturut-turut. Jangan bolong. Karena di situlah inti penyatuan antara tubuhmu dan energi dari ajian ini terbentuk perlahan.
- Setelah 40 hari, amalan sudah melekat.Kalau kamu istiqomah, setelah 40 hari itu, ajian ini akan seperti jadi bagian dari dirimu. Menyatu dalam gerak, tidur, bahkan saat kamu lupa pun, insya Allah energinya tetap menjaga.
Kalau satu kali pengamalan udah terasa manfaatnya, bayangkan apa jadinya kalau kamu teruskan sampai tujuh kali. Bukan semata angka. Tapi ini semacam “naik tingkat”. Kayak anak sekolah, dari kelas satu sampai kelas tujuh.
Caranya sama. Gak perlu ganti metode. Tetap jalani puasa hajat satu hari di hari weton kelahiranmu. Lalu ulangi lagi di weton berikutnya. Sampai genap tujuh kali dalam satu tahun. Tiap kali kamu menjalaninya, itu artinya kamu sedang naik satu tangga menuju versi dirimu yang lebih peka, lebih kuat, dan lebih sadar.
Makin sering kamu jalani, makin terasa perubahan dalam diri. Bukan cuma perasaan. Tapi perubahan nyata, seperti:
- Kamu jadi lebih mudah menangkap tanda-tanda halus yang orang lain anggap angin lalu. Bisa tahu kalau ada sesuatu yang janggal meski gak kelihatan. Bahkan bisa mendengar suara-suara yang datangnya bukan dari depan mata. Semua itu bukan buat pamer, tapi tanda bahwa batinmu makin selaras dengan alam.
- Kalau sebelumnya kamu punya ilmu tenaga dalam, kekebalan, atau pengobatan, maka setelah ajian ini rutin dijalani, kekuatannya bisa berlipat. Tapi bukan sembarang kuat. Power-nya jadi tenang, gak meledak-ledak. Tapi terasa mengalir dan penuh manfaat, apalagi kalau kamu gunakan untuk bantu sesama.
- Ini yang disebut orang-orang sebagai ilmu laduni. Ilmu yang turun langsung dari langit, tanpa kamu duduk di depan guru. Bisa dalam bentuk pemahaman, ide, atau kemampuan baru yang sebelumnya gak kamu miliki. Kadang kamu sendiri sampai heran, kok bisa? Tapi tetap, semua ini bukan untuk disombongkan. Ilmu tanpa adab bisa jadi bumerang. Maka syarat utamanya: tetap rendah hati.
Naik tingkat ajian ini bukan soal banyaknya doa atau lamanya puasa. Tapi tentang seberapa besar kamu menjaga niat dan ketulusan setiap kali mengamalkan. Bukan cuma tujuh hari ngelakuin, tapi tujuh kali dalam setahun. Pelan tapi mantap. Gak terburu-buru, tapi terus konsisten.
Ajian Selimut Ghaib ini ibarat lapisan pelindung. Makin banyak kamu rawat, makin tebal dan kuat lapisan itu menyelubungi tubuh dan batinmu. Sampai-sampai orang yang berniat jahat pun, kalau mendekat, bisa urung dengan sendirinya. Bukan karena kamu menantang, tapi karena auramu sudah membuat mereka gentar.
Setiap ajian ada ruh-nya. Dan ruh dari Selimut Ghaib ini bukan sekadar bacaan atau tirakat, tapi keyakinan dan keteguhan hati dalam menjalankannya. Setelah melalui lelaku puasa weton, bacaan amalan rutin, hingga peningkatan tujuh tingkatan, barulah ajian ini benar-benar hidup dalam dirimu.
Ilmu ini bukan ilmu buat gagah-gagahan. Tapi buat kamu yang pengin punya perlindungan dari gangguan ghaib yang seringkali datang diam-diam. Santet, tenung, teluh, bahkan aura jahat orang pun bisa dilunakkan atau dibelokkan dengan izin-Nya. Dan untuk itu, kamu butuh tameng. Salah satunya ya Selimut Ghaib ini.
- Setelah selesai sholat Subuh atau Maghrib (minimal 1x sehari), cukup baca amalan ini dengan tenang dan khusyuk.
- Lalu tiupkan ke telapak tanganmu, dan usapkan ke seluruh tubuh. Ulangi setiap hari, dan jangan diputus.
- Bila bisa dilakukan rutin selama 40 hari pertama, insya Allah getaran energinya mulai terasa.
Kalau kamu merasa sudah siap naik level, lakukan lagi tirakat puasa weton seperti sebelumnya, dan ulangi pengamalan hingga tujuh kali setahun. Setiap naik tingkat, kamu bukan hanya dapet perlindungan yang lebih kuat, tapi juga kepekaan batin yang makin halus.
"BISMILLAAH, AAMANTU BIL LAAH, I'TASHAMTU BIL LAAH,
TAWAKKALTU BIL LAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BIL LAAH"
Manfaat utamanya antara lain:
- Meredam serangan ghaib dari makhluk halus atau kiriman jahat.
- Meningkatkan daya spiritual dan intuisi dalam kehidupan sehari-hari.
- Membuat tubuh terasa lebih ringan, adem, dan terhindar dari energi negatif.
- Bisa membantu menambah kekuatan untuk pengobatan atau penyelarasan energi, jika kamu memang praktisi.
Kalau diamalkan dengan hati bersih dan niat lurus, ajian ini bukan cuma jadi pelindung, tapi juga jadi penerang dalam perjalanan hidupmu yang kadang gak jelas arahnya.
Semoga ilmu ini bisa jadi cahaya kecil untukmu yang sedang mencari pegangan dalam hidup. Pegang teguh amalan ini, jangan sekadar dibaca. Hayati. Jalani. Rasakan sendiri perubahannya.Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.