Cerita Nyata | Ilmu Syahadat Langit untuk Pengasihan dan Rezeki

Daftar Isi
testi mbah salim cerita hidup dengan kitab syahadat langit
Subroto, 45 tahun.

Orang rumahan. Kerja di pabrik ban sejak umur 31. Gajinya cukup, tapi gak pernah berlebih. Hidupnya lurus, gak neko-neko. Tapi di balik wajah tenangnya, sebenarnya ada yang menggantung: perasaan kalah sama waktu.

Awal mula kegelisahan itu bukan datang dari masalah besar. Tapi dari kebiasaan yang berubah.

Istrinya, Sarmi, yang dulu suka becanda, sekarang lebih banyak diam. Anak satu-satunya yang SMP, pulang sekolah langsung ke kamar.

Rumah jadi kayak rumah transit, bukan tempat pulang yang hangat.

Di pabrik pun sama.Subroto bukan pegawai nakal, tapi juga gak menonjol. Selalu kerja sesuai jam, gak pernah absen. Tapi tetap saja, kalau ada kenaikan posisi, yang naik orang lain.

Lama-lama dia ngerasa, hidupnya kayak jalan di tempat.Mau ngeluh takut dosa, mau pasrah kok hati gak tenang.

Puncaknya, suatu malam ia dengar istrinya ngobrol lewat telepon.Bukan selingkuh. Tapi kalimatnya nyentil.

“Aku gak butuh dia jadi kaya… tapi setidaknya hidup bareng dia jangan bikin aku kayak orang mati rasa.”

Subroto diam. Gak marah.Tapi kalimat itu masuk ke dada kayak serpihan kaca.Sakitnya gak meledak. Tapi tajem.Dia sadar, bukan dunia yang berubah… tapi dirinya yang hilang arah.

Sejak itu, Subroto sering terjaga tengah malam.Nggak bisa tidur. Kadang bengong di dapur. Kadang duduk di teras, ngerokok sendiri.

Sampai suatu malam, hujan turun pelan.Dia buka HP. Bukan nyari apa-apa. Cuma iseng buka YouTube, lalu pindah ke Google.Entah kenapa, tangannya ngetik:“cara menata hidup yang hampa”

Muncul banyak artikel motivasi, tapi matanya berhenti di satu tulisan dari web yang tampilannya sederhana:

“Warisan Leluhur: Kitab Ilmu Syahadat Langit”

Subroto buka.Kalimatnya pelan. Gak ngiming-ngimingin apa-apa.Di situ dijelasin, Ilmu Syahadat Langit bukan ilmu ghaib. Bukan mantra pelet. Tapi ilmu menyambung batin yang selama ini terputus antara mulut, niat, dan jalan hidup.

Ia baca pelan-pelan.Beberapa paragraf membuatnya berhenti. Bukan karena susah dicerna, tapi karena seperti ngerasa ditunjuk langsung.“Kalau hidupmu terasa datar, bisa jadi karena hatimu udah gak percaya sama apa yang kamu jalani.”

Besoknya, waktu di pabrik, Subroto gak bisa fokus.Bukan karena pusing, tapi pikirannya balik terus ke tulisan semalam.Akhirnya waktu istirahat, ia balik ke web itu. Baca ulang.Di akhir halaman, ada penawaran ebook. Harganya murah, cuma setara makan siang dua kali.

Subroto gak langsung beli.Ia pikir dulu dua hari.Baru setelah ngerasa mantap, ia klik, transfer, dan beberapa menit kemudian, email masuk. Isinya ebook: Kitab Ilmu Syahadat Langit.

Malam itu ia baca.Tulisannya sederhana. Penjelasannya ngalir.Di dalamnya ada satu amalan: Syahadat Langit.

Bentuknya bukan mantra, tapi kalimat sederhana, tapi harus dibaca pelan, dengan kesadaran penuh, seperti berbicara dengan diri sendiri di depan langit.

Subroto mulai mencoba.Awalnya gugup.Tiap malam ia duduk di kamar, lampu dimatikan, hanya ada cahaya dari ventilasi.Ia tarik napas, baca amalan itu tiga kali.Gak ada kejadian aneh. Gak ada angin dingin. Tapi hatinya mulai adem.

Seminggu pertama, gak ada yang berubah. Tapi dia ngerasa lebih tenang.Seminggu kedua, dia mulai bisa ngobrol lebih lembut sama istrinya.Tiba-tiba istrinya mulai cerita lagi. Mulai masak makanan kesukaan.

Anaknya juga mulai sering nyelonong ke ruang tamu, ngajak bercanda.Subroto gak ngomong apa-apa soal amalannya. Tapi dia terusin. Rutin, tiap malam.

Lalu datang satu hari yang mengubah segalanya.Mandor di pabrik datang, bilang: “Broto, minggu depan ikut pelatihan. Ada rencana naik jadi pengawas shift.”

Subroto kaget. Bukan karena senang, tapi karena selama ini, dia bahkan gak pernah dilirik.Pelan-pelan hidupnya berubah.

Bukan drastis, bukan sulapan. Tapi kayak..angin pelan yang dorong kapal kecil.Kadang lambat, tapi pasti.

Ia gak jadi orang sakti.Tapi jadi orang yang lebih ngerti arah.Gak gampang meledak. Gak gampang pasrah.Dan yang paling penting: hatinya mulai menyatu sama jalan hidupnya.

Suatu malam, istrinya duduk di sampingnya dan bilang,“Aku gak tau kamu pakai apa, Mas. Tapi kamu sekarang kayak yang dulu waktu awal nikah.”

Subroto senyum. Gak jawab.Karena menurut kitab yang ia baca, Syahadat Langit bukan buat dipamerin. Tapi buat disimpan, kayak cahaya kecil yang nuntun pelan-pelan dari dalam.

Manfaat Ilmu Syahadat Langit:
  • Menenangkan batin, meredam gelisah yang gak jelas
  • Membuka pintu komunikasi batin dengan keluarga
  • Menguatkan daya tarik alami tanpa pamer
  • Menyambung ulang niat dan tujuan hidup
  • Membantu rezeki mengalir lewat arah yang tak disangka
Cara Mengamalkan (Ringkas dan Mudah):

  1. Duduk tenang, malam hari, setelah selesai semua kegiatan
  2. Ambil napas dalam tiga kali
  3. Ucapkan amalan yang ada dalam ebook Syahadat Langit, dengan hati penuh kesadaran
  4. Tutup dengan diam sejenak, rasakan getaran tenangnya

Amalkan rutin, jangan buru-buru.Karena langit menjawab bukan dengan suara… tapi dengan arah.

Ditulis ulang berdasarkan kejadian. 11 April 2023.
PROGRAM IJAZAH KITAB ILMU
testimoni mbah salim
testimoni mbah salim
testimoni mbah salim
TESTI EBOOK-ALBUM-DONASI
DOKUMEN PAKET KHUSUS
DOKUMEN PRIBADI
BEST BOOK COLECTION
lilin