Belajar Gurah Bersama Mbah Salim Rejeki Deras

Di sebuah desa kecil di pinggiran Jawa Tengah, tinggal seorang lelaki sederhana bernama Pak Wildan, usia 41 tahun. dahulu, ia hanyalah tukang servis elektronik keliling yang penghasilannya pas-pasan.
Istrinya membantu dengan usaha kecil-kecilan jualan gorengan di teras rumah. Hidup cukup, tapi kadang harus gali lubang tutup lubang kalau anak sakit atau ada kebutuhan mendesak.
Namun semuanya berubah ketika Pak Wildan belajar ilmu gurah dari Mbah Salim, seorang tokoh pengobatan tradisional yang sudah lama dikenal di kalangan masyarakat sebagai ahli gurah dan pelaku pengobatan warisan leluhur.
Awal Mula Berguru
Pak Wildan bercerita, ia awalnya hanya ikut menemani saudaranya berobat ke rumah seseorang tabib. di situ ia menyaksikan sendiri bagaimana pasien muntahkan lendir hijau pekat setelah ditetes ramuan,suara pasien yang tadinya serak, berubah bening. nafas yang sesak jadi lapang. hatinya bergetar.
"Dalam hati saya waktu itu: ini bukan cuma pengobatan, ini ilmu kehidupan,” kata Pak Wildan.
Tanpa sengaja ia menemukan web mbah salim Ia pun memberanikan diri untuk memesan kitab digital,yang bisa dibuka di Hp nya.
Selama beberapa hari, ia terus belajar di kitab tersebut, tak hanya diajari meracik ramuan, tapi juga dididik cara membaca tubuh pasien, mengenali warna lendir, hingga teknik gurah berdasarkan keluhan.
Mulai Membuka Pengobatan
Dengan izin Sang Maha Kuasa, Pak Wildan pun membuka layanan gurah rumahan di ruang tamu rumahnya yang disulap sederhana. awalnya hanya tetangga dan kenalan yang datang, tapi entah bagaimana kabar itu menyebar cepat. dalam waktu tiga bulan, pasiennya membludak, tak hanya dari desa sekitar, tapi juga dari kota-kota sebelah.
Pasien datang dengan keluhan suara bindeng, batuk menahun, sinus, sesak nafas, bahkan ada yang sudah bolak-balik rumah sakit tapi tak kunjung sembuh. Setelah gurah, mereka merasa ringan, plong, dan banyak yang kembali membawa keluarganya.
Rezeki pun mengalir deras. Bukan cuma dari bayaran pasien, tapi juga dari penjualan ramuan gurah racikan sendiri yang kini banyak dipesan lewat online. Rumah kecilnya kini penuh dengan suara syukur dan aroma ramuan herbal.
Bukan Sekadar Uang, Tapi Jalan Pengabdian
Pak Wildan tak merasa dirinya sakti. Ia selalu bilang, ia hanya perantara, sedangkan yang menyembuhkan tetap Allah lewat wasilah gurah ini.
"Yang penting niatnya lurus, ikhlas membantu orang. Jangan main-main sama ilmu warisan leluhur," begitu pesannya.
Ia pun tak pernah mematok harga tinggi. Siapa pun boleh datang, dengan niat ingin sembuh. Bahkan ada yang tak mampu membayar pun tetap dilayani.
Kisah Pak Wildan bukan sekadar tentang kesuksesan membuka praktik gurah. Tapi tentang keberanian Menjemput rezeki lewat jalan pengabdian, memuliakan ilmu dari para leluhur, dan membagikannya kembali pada masyarakat.
Dari rumah sederhana, kini Pak Wildan menjadi cahaya pengobatan di kampungnya. dan semua bermula dari satu langkah yaitu : Belajar dengan tulus, mengamalkan dengan ikhlas.